Ketika KH Mahrus Aly Lirboyo Tidak Rela Santrinya Jadi Dukun


 KH Mahrus Aly sebagaimana masyarakat kenal, merupakan Ulama Intelektual Sekaligus Kiai Pejuang Nasional.

Disisi lain beliau juga kokoh dalam hal spiritual, salah satu andalan Kiai Mahrus adalah Hizib Andarun.

Kiai Mahrus juga tidak pernah lepas dari wirid dan sholawat.

Namun meskipun beliau memiliki lakon tirakat dan dzikiran yang sangat kuat.

Beliau tidak menyarankan kepada santrinya untuk puasa senin-kamis ataupun puasa yang menyebabkan santrinya malas belajar.

dari Buku 'Kesan Mendalam tiga tokoh Lirboyo' menjelaskan tentang kuatnya spiritual Yai Mahrus namun beliau tidak rela santrinya jadi dukun.

KH Mahrus Ali memikiki lakon tirakat dan dzikiran yang kuat, tapi beliau tegas tidak rela santrinya menjadi dukun.

Ceritanya dulu ada yang namanya Ar-Robithoh, salah satu pelajaran yang diberikan Kiai Kholil yang isinya tata cara membuat azimat.

Saat melihat ada buku itu, beliau marah-marah dan mengatakan.

“Aku tidak rela santri-santriku jadi dukun. Aku pengin Santriku jadi pejuang.” Tegas Yai Mahrus berdasarkan kesaksian Dr. Hasanuddin Alumni Pondok Lirboyo. Dan juga guru besar UIN Syarif Hidayatullah.

Dawuh beliau ini tidak hanya berakhir dalam ucapan saja, Yai Mahrus sendiri memang benar-benar pejuang baik mempertahankan kemerdekaan maupun kemasyarakatan.

Salah satunya ketika Yai Mahrus menyelamatkan 40 Ribuan pegawai dari PHK.

Ceritanya waktu di Kota Kediri kemasukan mesin-mesin pencetak rokok banyak pegawai terpaksa di PHK.

Kasus ini ditindak lanjuti oleh KH Mahrus dengan menentang pendatangan mesin-mesin tersebut.

Beliau menemui wali kota Kediri untuk menyampaikan gagasan.

Hasilnya, walikota mendukung gagasan Yai Mahrus, selamatlah ribuan pegawai dari PHK.

Begitulah kisah Yai Mahrus untuk menjadi motivasi bagi santri-santri beliau agar berjuang dalam hal intelektual dan kemasyarakatan.

Belum ada Komentar untuk "Ketika KH Mahrus Aly Lirboyo Tidak Rela Santrinya Jadi Dukun"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel