10 Ilmuwan Ini Langsung Masuk Islam saat Penelitian Mereka Terjawab dalam Al Quran

    


Ilmuwan adalah orang yang kompeten di suatu bidang.

Ilmuwan identik dengan penelitiannya, tak jarang penelitian-penelitian itu memberikan pengetahuan baru atau memberikan pencerahan kepada orang lain atau bahkan untuk penelitinya sendiri.

Nah, bentuk pencerahan tersebut ternyata bisa membuat pikiran para ilmuwan takjub.

Seperti dilansir dari channel youtube Islam Populer, sejumlah ilmuwan yang telah meneliti beberapa kasus dan menemukan bahwa ternyata Al Quran lebih dulu menyebutkan hal tersebut maka mereka akhirnya masuk Islam.

Penasaran siapa saja ilmuwan yang memeluk agama Islam setelah melakukan penelitian?

Ini dia penjelasannya, dirangkum Sripoku.com dari channel youtube Islam Populer.

1. Jacques Yves Costeau

Seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Prancis, Jacques-Yves Cousteau melakukan eksplorasi bawah laut.

Tiba-tiba ia menemukan beberapa kumpulan mata air tawar yang tidak bercampur dengan air laut.

Seolah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Lalu, suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim dan menceritakan fenomena itu.

Profesor itu teringat pada ayat Alquran tentang bertemunya dua lautan pada surat Ar Rahman Ayat 19-20.

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing," (QS Ar Rahman Ayat 19-20).

Mendengar ayat-ayat Alquran itu, Costeau kagum dan dikatakan ia memeluk Islam.

Sekadar informasi, Jacques-Yves Cousteau lahir di Prancis pada 11 Juni 1910 dan meninggal dunia di Paris pada 25 Juni 1997.

2. Maurice Bucaille

Maurice Bucaille dikenal sebagai ilmuwan yang meneliti jasad Fir'aun.

Ia merupakan ahli bedah asal Prancis yang lahir pada 19 Juli 1920.

Maurice Bucaille kemudian menjadi pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian tentang mumi.

Hasil penelitian menemukan hal yang mengejutkan bahwa sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh mumi adalah petunjuk bahwa Fir'aun meninggal karena tenggelam.

Jasadnya yang baru dikeluarkan dari laut kemudian segera dibalsem untuk diawetkan.

Namun hal ini tetap mengganjal logika sang profesor.

Bagaimana jasad mumi yang sudah tenggelam lama di dalam laut ini masih lebih baik kondisinya dibanding mumi-mumi lainnya?

Hal tersebut mulai sesuai dengan penggambaran kematian Fir'aun di Alquran bahwa dia mati karena ditelan ombak.

Bucaille kemudian merilis laporannya yang berjudul "Les momies des Pharaons et la midecine" (Mumi Fir'aun; Sebuah Penelitian Medis Modern).

Ia lalu mendengar bahwa Alquran sebenarnya telah mengisahkan cerita tenggelamnya Fir'aun.

Kabarnya, setelah mencari riwayat di berbagai kitab termasuk Taurat dan Injil, Bucaille beralih ke Islam.

Ia menemui sejumlah ilmuwan autopsi Muslim dan diberitahu mengenai salah satu ayat Alquran.

"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami," (QS. Yunus Ayat 92).

Ayat tersebut telah menyentuh hati Bucaille hingga ia menjadi seorang mualaf.

3. Prof William Brown

Majalah sains, Journal of Plant Molecular Biologies mengungkap hasil penelitian yang dilakukan tim ilmuwan Amerika Serikat.

Tim meneliti suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia.

Suara itu keluar dari tumbuhan dan peneliti merekamnya dengan alat perekam canggih.

Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik diubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat dipantau di monitor.

Para ilmuwan ini kabarnya membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris di mana salah seorangnya adalah peneliti muslim.

Mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah.

Ilmuwan lalu kagum dengan apa yang mereka saksikan.

"Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memujinya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun Lagi Maha Pengampun," (QS Al-Isra:44).

Peneliti muslim lalu memberikan hadiah berupa mushaf Alquran dan terjemahanya kepada Profesor William, salah satu anggota tim peneliti Inggris.

Pada suatu kesempatan, sang profesor mengatakan bahwa dalam hidupnya, ia belum pernah menemukan fenomena semacam ini.

"Dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini.

Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya.

Akan tetapi, satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Alquran.

Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain," ungkap William.

4. Fidelma O'leary

Fidelma merupakan ahli neurologi yang berasal dari Negeri Paman Sam, Amerika Serikat.

Ia mendapatkan hidayah ketika meneliti saraf otak manusia.

Saat ia melakukan penelitian, ia menemukan bahwa beberapa urat saraf di otak manusia tidak dimasuki oleh darah.

Padahal, setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah yang cukup untuk bisa berfungsi secara normal.

Ia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak, kecuali ketika seseorang melakukan gerakan sujud dalam salat seperti yang dilakukan umat Muslim.

Ini menunjukkan bahwa bila seseorang tidak melakukan salat, maka otak tidak dapat menerima darah yang cukup untuk bisa berfungsi secara normal.

5. Leopold Werner Von Ehrenfels

Prof. Dr. Leopold Werner von Ehrenfels merupakan seorang psikiater serta sekaligus neurology berkebangsaan Austria, serta agama saat sebelum Islam yaitu Kristen.

Dari remaja dia sudah banyak mendapatkan kejanggalan dalam agama kristen.

Pada akhirnya ia mempelajari Islam.

Satu di antara yang ia cermati yaitu mengenai kewajiban wudhu saat sebelum lakukan solat serta ia juga mempelajari mengenai kewajiban mandi sesudah jima’ dengan istri, serta dalam agama Kristen tidak ada ketentuan bersuci seperti ini.

Bahkan juga orang Kristen, tuturnya, walaupun dalam kondisi junub (habis bersetubuh dengan istri tanpa mandi) langsung pergi ke gereja untuk menyembah Tuhan.

Prof Leopold Werner von Ehrenfels, menemukannya sesuatu yang mengagumkan pada wudhu.

Ia menyampaikan satu kenyataan yang amat mengagetkan.

Kalau pusat-pusat syaraf yang paling sensitif dari tubuh manusia nyatanya ada di bagian dahi, tangan, serta kaki.

Pusat-pusat syaraf itu amat peka pada air segar.

Dari sini ia temukan hikmah di balik wudhu yang membersihkan pusat-pusat syaraf itu.

Ia bahkan juga menganjurkan supaya wudhu bukan sekedar milik serta rutinitas umat Islam, namun untuk umat manusia secara keseluruhan.

Dengan selalu membersihkan air segar pada pusat-pusat syaraf itu, memiliki arti orang bakal memelihara kesehatan serta kesesuaian pusat syarafnya.

Selanjutnya Leopold memeluk agama Islam serta merubah nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.

Tiap perintah Allah SWT jelas mempunyai hikmah kebaikan di baliknya.

Renungkan kalau wudhu yaitu ritual pengkondisian semua segi hidup, dari mulai psikologis & fisiologis.

lima panca indera, harus terkena seluruh tanpa kecuali disapu oleh air wudhu. Mata, hidung, telinga & semua kulit tubuh. Ini benar-benar mengagumkan.

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.

Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur" (QS Al-Maidah ayat 6).

6. Keith Moore

Keith Moore adalah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991.

Ia menjadi terkenal karena literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains.

Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia.

Buku ini juga digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.

Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunjukkan referensi Alquran tentang ‘Penciptaan Manusia’ kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya dan berkata :

“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan modern!

Ini tidak mungkin, Muhammad pasti menggunakan mikroskop!”

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati air yang berasal dari tanah.

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,

lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,

lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.

Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." ( QS A;-Mu'Minum 13-14).

Ayat tersebutlah yang membuat sang profesor akhirnya memeluk agama Islam dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya karena Alquran ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat sang profesor gusar.

Ia merasa materi yang ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan embrio yang kurang.

7. Masaru Emoto

Masaru Emoto adalah seorang peneliti dari Hado Institute di Tokyo, Jepang.

Pada tahun 2003 Peneliti Masaru Emoto melakukan penelitian dan mengungkapkan adanya suatu keanehan terhadap suatu sifat air.

Ia menemukan bahwa partikel molekul air ternyata bisa berubah-ubah tergantung perasaan manusia di sekelilingnya yang secara tidak langsung mengisyaratkan pengaruh perasaan terhadap klasterisasi molekul air yang terbentuk oleh adanya ikatan hidrogen.

Emoto juga menemukan bahwa partikel kristal air terlihat menjadi “indah” dan “mengagumkan” apabila mendapat reaksi positif disekitarnya, misalnya dengan kegembiraan dan kebahagiaan.

Namun partikel kristal air terlihat menjadi “buruk” dan “tidak sedap dipandang mata” apabila mendapat efek negatif disekitarnya, seperti kesedihan dan bencana.

Lebih dari dua ribu buah foto kristal air terdapat di dalam buku Message from Water (Pesan dari Air) yang dikarangnya sebagai pembuktian kesimpulan nya sehingga hal ini berpeluang menjadi suatu terobosan dalam meyakini keajaiban alam.

Emoto menyimpulkan bahwa partikel air dapat dipengaruhi oleh suara musik, doa-doa dan kata-kata yang ditulis dan dicelupkan ke dalam air tersebut.

Sampai sekarang Emoto dan karyanya masih dianggap kontroversial.

Ernst Braun dari Burgistein di Thun, Swiss, telah mencoba dalam laboratoriumnya metoda pembuatan foto kristal seperti yang diungkapan oleh Emoto, sayangnya hasil tersebut tidak dapat direproduksi kembali, walaupun dalam kondisi percobaan yang sama.

Dalam kajian Masaru Emoto dengan tekun melakukan penyelidikan tentang perubahan molekul air.

Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan mengikut tradisi agama Shinto, lalu didinginkan sehingga -5°C kemudian ia diambil gambar dengan mikroskop elektron dengan kamera kwalitas tinggi.

Ternyata molekul air tersebut membentuk kristal segi enam yang indah.

Ujicoba Air diulangi dengan membacakan kata arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang) di depan botol air tadi.

Kristal yang terbentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang arigato, kristal membentuk dengan keindahan yang sama.

Selanjutnya ditunjukkan kata “syaitan”, maka molekul air berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengarkan, molekul kristal air itu terus hancur.

Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesanan peace di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya.

Dan ketika diuji dengan dibacakan doa Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan.

Maha Suci Allah yang telah mencipta makhluk yang bernama air ini. Sesungguhnya ia adalah makhluk yang paling setia dan amat peka sekali dalam menjalankan perintah Tuhannya.

Firman Allah Swt: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.

Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30)

Dari hasil penelitiannya, Masaru Emoto membuktikan air zamzam memiliki struktur unik dan kemampuan penyembuhan yang luar biasa.

Sejarah telah membuktikan khasiat dan keistimewaan air zamzam dari zaman ke zaman. Karena keistimewaan dan keunikan air zamzam ini, ia pun kemudian memeluk agama Islam.

8. Tegatat Tejasen

Tegatat Tejasen adalah ilmuan Thailand dari bidang anatomi.

Tegatat Tejasen masuk islam saat peneliatan Tagatat Tejasen masuk islam dalam penelitian dermatologi dalam tinjauan anatomi.

Lapisan Kulit terdiri atas 3 lapisan yakni, Epidermis, Dermis dan Cut Cutis.

Pada lapisan terakhir ini terdapat ujung ujung pembuluh darah dan saraf.

Penemuan modern dibidang anatomi membuktikan bahwa luka bakar yang terlalu dalam bisa mati saraf pengatur sensasi.

Saat terjadi luka bakar hingga lapisan terakhir ini orang tersebut tidak akan merasa nyeri karena tidak berfungsinya ujung saraf eferen dan eferen yang rusak akibat luka bakar tersebuut.

Penelitian ini ternyata sudah ada dalam ayat Al-Quran.

"Allah akan memasukkan orang-orang kafir ke dalam neraka dan mengganti kulit mereka yang baru setiap kali kulit itu habis terbakat" (QS An-Nisa:56).

Tanggal 3 November 1983 adalah hal bersejaranh bagi Tagatat karena pada hari itu dia mengucap kalimat syahadat dihadapan peserta konferensi dan memberitahukan hal layak umum bahwa ia masuk Islam.

9. Carner Nasa

Mantan pejabat Amerika Serikat ini juga masuk islam karena menemukan fakta-fakta tentang malam Lailatul Qadar dan Ka'bah.

Setelah masuk Islam, Carnar kemudian meneliti fenomena mencium Hajar Aswad.

Nasa menyembunyikan kepada dunia bukti empiris ilmiah tentang (malam) Lailatul Qadar.

Ia menyayangkan kelompok jutawan Arab yang kurang perhatian dengan masalah ini sehingga dunia tidak mengetahuinya.

Menurutnya, sesuai dengan hadits Nabi bahwa malam Lailatul Qadar adalah “baljah” (بَلْجَة);tingkat suhunya sedang), tidak ada bintang atau meteor jatuh ke (atmosfer) bumi, dan pagi harinya matahari keluar dengan tanpa radiasi cahaya.

”Sayyid menegaskan, terbukti secara ilmiah bahwa setiap hari (hari-hari biasa) ada 10 bintang dan 20 ribu meteor yang jatuh ke atmosfer bumi, kecuali malam Lailatul dimana tidak ada radiasi cahaya sekalipun.

Hal ini sudah pernah ditemukan Badan Antariksa NASA 10 tahun lalu. Namun mereka enggan mempublikasikannya.

Statemen ini mengutip ucapan seorang pakar di NASA Carner , seperti yang dikutip oleh harian Al-Wafd Mesir.

Abdul Basith Sayyid, Kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Al-Quran dan Sunnah di Mesir, Dr Abdul Basith As-Sayyid dalam sebuah program di TV Mesir Sayyid juga menegaskan, pakar Carner akhirnya masuk Islam dan harus kehilangan jabatannya di NASA.

Ini bukan pertama kalinya, NASA mendapatkan kritikan dari pakar Islam.

Pakar geologi Islam Zaglol Najjar pernah menegaskan, NASA pernah meremove satu halaman di situs resminya yang pernah dipublish selama 21 hari.

Halaman itu tentang hasil ilmiah yakni cahaya aneh yang tidak terbatas dari Ka’bah di Baitullah ke Baitul Makmur di langit.Sayyid menegaskan, “jendela” yang berada di langit itu mirip yang disebutkan dalam Al-Quran.

“Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya. tentulah mereka berkata: “Sesungguhnya panda ngan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir”.” (Al-Hijr: 14)

Saat itu Carner dengan bukti jelas bahwa jagat raya saat itu gelap setelah “jendela” itu tersibak.

Karenanya, setelah itu Carner mendeklarasikan keislamannya.

10. Jon Dean

Kisah Jon Dean kembali pada Islam bermula ketika ia memutuskan bekerja di Riyadh, Arab Saudi.

Ia bekerja di industri kesehatan dan nutrisi. Bidang itu kebetulan sedang membutuhkan individu seperti dirinya.

"Mereka membutuhkan saya guna membangun industri mereka. Saya tahu, negara ini begitu kaya, banyak uang di sini," kenang pria asal Amerika Serikat itu seperti dinukil onislam.net.

Ketika tiba di Riyadh, Jon sebelumnya tidak tahu banyak tentang Islam.

Yang ia tahu, Saudi seperti negara Arab lainnya, kaya minyak, terlibat perang dan pertikaian. Ia sempat khawatir apakah pilihan ini yang terbaik baginya atau tidak.

Dengan berbekal keyakinan tinggi, dan bermodalkan pemahaman tentang Islam, Jon memulai petualangnya di Jazirah Arab dengan satu tujuan, tidak terlibat dalam hal buruk, seperti dipenjara.

Setiap hari Jon membaca buku tentang Islam. Baginya, Islam merupakan hal yang asing meski ia berteman dengan penganut Hindu, Buddha, Ateis atau Yahudi.

Sekelebat membaca ada ketertarikan. Maklum, ia seorang peneliti biologi yang haus akan rasa ingin tahu.

Memang, ketertarikan itu lebih kepada ilmu pengetahuan belum sampai menyentuh aspek spiritual.

"Saya memang pribadi yang gemar membaca hal yang menarik, semisal saja, Muhammad Ali, Bruce Lee," kata dia.

Dean mendapati Alquran begitu sederhana bahasanya sehingga mudah dipahami.

Ayat-ayatnya sangat mudah untuk diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Ini sangat mengejutkannya.

Sangat bertolak belakang dengan asumsinya bahwa Alquran sangat kaku dalam mengatur kehidupan umat muslim.

Dean mendapat penjelasan dari seorang rekannya yang lain bahwa agama Islam juga berfungsi seperti panduan hidup.

Yang paling menyenangkan dalam Islam, menurut Dean, adalah perintah agama tersebut untuk membuktikan semua ayat-ayat Alquran jika mampu.

Agama Islam juga menyarankan untuk terus belajar kepada pemeluknya.

Dean bersyukur bisa bertemu orang-orang yang mampu membuka matanya bahwa yang dipercayainya selama ini tentang Islam ternyata salah.

Dan ketika dia mulai mempelajarinya, agama tersebut ternyata mudah dipahami dan masuk akal.

Setelah menyadari hal tersebut, Dean mengungkapkan keinginannya untuk menjadi mualaf.

Ditemani dua rekannya, Dean mengucapkan dua kalimat syahadat.


Belum ada Komentar untuk "10 Ilmuwan Ini Langsung Masuk Islam saat Penelitian Mereka Terjawab dalam Al Quran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel