Jangan Marahi Istri atau Wanita Yang Tengah Menyusui Anak Akibatnya Fatal, Begini Penjelasan Gus Muwafiq

 


 Setiap keluarga baik laki-laki maupun perempuan pastilah mendambakan keturunan yang hebat.

Oleh karena itu, setiap istri maupun wanita saat mengomel dalam kehidupan rumah tangga lebih baik diam.

Kyai Kondang Gus Muwafiq mencontohkan salah satu sahabat baginda Rasulullah, yakni Sayyidina Umar Bin Khatab.

“Kalau jadi laki-laki yang ingin memiliki keturunan yang hebat, contohlah Sayyidina Umar Bin Khatab. Saat dimarahi wanita, beliau hanya diam,” kata Gus Muwafiq, Sabtu 23 April 2022.

Gus Muwafiq menuturkan, memang dimarahi oleh wanita ataupun istri sangat berat. Apalagi, dalam kehidupan, suami punya tanggung jawab untuk mencari nafkah.

“Kenapa perempuan tidak boleh dimarahi, apalagi perempuan yang sedang menyusui anakmu, keturunanmu. Kalau perempuan dimarahi, maka sakit hati, kemudian menjalar ke jantung,” ujar Gus Muwafiq.

Ketika istri atau wanita dimarahi, ujar Gus Muwafiq, maka jantung dan hati panas. Sehingga proses produksi air susu ibu (ASI) yang diberikan kepada anaknya saat menyusui tidak bagus.

“Kalau hati dan jantung panas,maka proses menjadi ASI juga kurang bagus, bagi bayi. Apalagi ketika diminum, karena persenyawaan molekulnya pecah sehingga kurang bagus buat bayi. Maka batyi sering sakit,” tutur Gus Muwafiq.

Selain hal itu, perempuan apabila marah, membuang sampah, kata Gus Muwafiq. it in Al Quran juga dijelaskan, janganlah marah maka bagimu syrga.

“Makanya kalau istri marah, jangan ditutup tempat sampahnya, nanti dibuang ke tetangga malah rame,” ucap Gus Muwafiq.

Oleh karena itu, sebagai seorang suami, harus pintar-pintar meredam kemarahan seorang istri atau perempuan.

Sehingga nantinya dapat mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah waroham. Apalagi ingin punya keturunan yang hebat,bagus dan kuat,” ungkapnya.**

Belum ada Komentar untuk "Jangan Marahi Istri atau Wanita Yang Tengah Menyusui Anak Akibatnya Fatal, Begini Penjelasan Gus Muwafiq"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel