Tanda Orang Beriman Terlihat Dari Wajahnya, Bukan Jidat Hitam, Begini Kata Ustadz Adi Hidayat dan Gus Baha


 Seperti apakah tanda orang beriman itu? Mungkin pertanyaan seperti ini kerap melintas di dalam benak setiap manusia.

Atau mungkin ada juga yang membutuhkan bukti fisik lewat terlihatnya tanda orang beriman di dalam pribadi setiap umat muslim.

Penting atau tidak pentingnya masalah tanda orang beriman ini sebenarnya tidak perlu diributkan, sehingga melupakan hal-hal wajib yang seharusnya terlebih dahulu dikedepankan oleh setiap umat Islam.

Hal itu senada dengan pendapat dua ulama kondang di negeri ini, yaitu Ustaz Adi Hidayat dan Gus Baha 

Apakah yang mereka katakan mengenai tanda orang beriman itu, apakah yang memiliki jidat hitam?

Ustaz Adi Hidayat (UAH) seperti biasa menyampaikan dengan gaya penyampaiannya yang khas, bukan saja mengutip ayat Al Quran dan Al Hadits, namun juga menjelaskannya secara perkata hingga orang menjadi paham.

Inilah ayat yang dikutip serta disampaikannya:

Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud.” (QS. Al-Fath : 29)

UAH memberikan penekanan khusus kepada kata “Atsari Sujud” di dalam ayat tersebut yang artinya adalah tanda-tanda bekas sujud.

Di ayat itu, dalam pemahaman awamnya saja tentu akan sampai kepada sebuah penafsiran bahwa orang Islam dan yang beriman akan terlihat dari bekas sujud pada wajahnya. Misalnya jidat hitam.

Namun, tidak serta merta demikian menurut UAH yang juga tentunya berlandaskan kepada pendapat ulama.

UAH menyimpulkan dari penjelasannya yang panjang bahwa “Atsari sujud” bukanlah semata terlihat dari adanya tanda hitam di kening atau jidatnya.

Jidat hanyalah bagian dari wajah, sementara ayat tersebut menyatakan bahwa tanda orang beriman itu akan nampak pada aura wajah serta segala aktivitas serta perkataannya.

Hal senada pun juga disampaikan oleh Gus Baha dengan gayanya yang santai serta lebih sering berceramah menggunakan bahasa Jawa itu.

Gus Baha menekankan agar kita jangan terlalu sensitif dan memaknai kata “Atsari Sujud” sebagai terlihatnya tanda hitam di jidat seseorang.

Namun demikian bukan berarti pula bahwa orang yang memiliki jidat hitam itu salah, bisa saja itu terjadi karena seringnya seseorang melaksanakan salat.

Hal terpenting dari pemahaman itu adalah dengan kalimat di ayat lain, yakni di Surat Al-Ankabut ayat 45, “Dirikanlah Salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.”

Menurut Gus Baha, terlihatnya bekas sujud adalah dari orang yang salat dan menjalankan ajaran Islam dengan baik, pasti akan anti maksiat.

Demikianlah penjelasan kedua ulama kondang tersebut mengenai tanda orang beriman, tinggal bagaimana kita saat ini menyikapinya dengan baik saja.***

Belum ada Komentar untuk "Tanda Orang Beriman Terlihat Dari Wajahnya, Bukan Jidat Hitam, Begini Kata Ustadz Adi Hidayat dan Gus Baha"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel