Kisah Pilu Nenek Suryati Ingin Bunuh Anak Kandungnya karena Tak Kuat Selalu Dianiaya


 Derai air mata bercampur darah membasahi tubuh Suryati (70), setelah wajahnya dilempar handphone oleh GS, anak kandungnya sendiri.

Kucuran darah mengalir deras dari dahi lansia bertubuh kurus dan kecil itu. Tangis nenek Suryati terdengar begitu sendu di depan tetangganya, Muhammad Umar.

Penganiayaan yang dilakukan GS kepada ibu kandungnya sendiri berulang kali terjadi. Lelaki 30 tahun itu bahkan tega menganiaya nenek Suryati hanya karena persoalan sepele, yakni tak diberi uang jajan sebesar Rp20 ribu.

Diantar tetangganya, perempuan yang sudah berusia senja itu pun melaporkan penganiayaan tersebut ke Polrestabes Medan.

Usai melapor ke petugas, Suryati menceritakan bahwa dirinya kerap menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga dengan cara dianiaya oleh anaknya. Bahkan, dirinya pernah dikejar-kejar pakai golok hingga meminta tolong kepada warga.

Semalam itu dia bawa parang baru minta tolong sama orang-orang di jalan, dia pun pulang," kata nenek Suryati, Selasa 15 Februari 2022.

Tak sanggup terus menjadi korban penganiayaan, nenek Suryati pun mempolisikan anaknya karena sudah tak kuat lagi dengan perangai darah dagingnya sendiri.

Suara nenek Suryati terus bergetar selama menceritakan kelakuan anak kandungnya sendiri. Dia bahkan menyebut ingin membunuh AG.

Di sela-sela wawancara itu, nenek Suryati pun menunjukkan bekas luka di bagian tangan kanannya setelah dipukul oleh GS. Bekas luka tersebut tampak menonjol seukuran ibu jari.

Orang banyak preman dan badit tak pernah menghabiskan orangtuanya. Tak taulah lagi lihatnya. Apa salah ya kalau saya laporkan dia?" ucap nenek Suryati lirih.

Dalam sebuah video, Nenek Suryati mengungkapkan sampai sempoyongan sehingga meminta untuk segera dibawa ke rumah sakit oleh polisi lantaran mengeluarkan banyak darah.

"Ini paling parah banyak kali darahnya. Tadi diambil pakai kain juga nggak berhenti darahnya," imbuhnya.

Kesabaran nenek Suryati sudah habis. Sebab, selama ini dirinya sudah menghindar saat anaknya tersebut pulang ke rumah. Tapi, sambung dia, dirinya juga tetap didatangi dan dianiaya oleh GS.

"Itu rumah saya. saya sudah mengalah keluar juga, tapi didatangi dipukul juga. Apa salah ya (kalau) saya kalau bunuh anak," tuturnya.

Tetangga korban, Muhammad Umar mengaku kesal dengan kelakuan anak dari nenek Suryati tersebut. Saat itu, lanjut dia, pelaku berkata kasar padahal tengah berada di lingkungan masjid.

"Sudah saya kejar kalau nggak tahan emosi sudah saya pukuli (tapi nenek sudah berdarah dan ditolong)," ujar Umar.

Kasatreskrim Polrastabes Medan Kompol Muhammad Firdaus mengatakan bahwa peristiwa penganiayaan yang dialami nenek Suryati berlangsung pada Senin 14 Februari 2022, sekira pukul 08.00 WIB.

Saat itu, lanjut dia, pelaku pulang ke rumah dan meminta uang kepada ibunya namun tak diberikan lantaran nenek Suryati tak mempunyai uang.

"Sehingga yang bersangkutan emosi dan langsung melempar handphone," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa petugas sudah membawa korban ke rumah sakit untuk diberikan pengobatan dan keperluan visum.

"Petugas juga langsung mengejar pelaku dan ketika sampai di rumah diduga sudah melarikan diri," kata dia.

Saat ini polisi telah menangkap GS di tempat persembunyiannya di kawasan Jalan Sei Mencirim, Medan, Sumut.

Belum ada Komentar untuk "Kisah Pilu Nenek Suryati Ingin Bunuh Anak Kandungnya karena Tak Kuat Selalu Dianiaya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel